Jakarta, Mediagempita.com – Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengungkapkan keprihatinannya terhadap melemahnya daya beli masyarakat. Ia menyebut kondisi saat ini membuat banyak orang “bisa dikatakan tidak punya uang”.
Pernyataan itu disampaikannya saat hadir dalam forum “Meet The Leaders” bertajuk Driving Inclusive Growth: Innovation, Industrialization and Energy Transition for Job Creation di Auditorium Benny Subianto, Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (19/7/2025).
“Daya beli masyarakat saat ini turun. Mereka bisa dikatakan tidak punya uang. Ini bukan narasi pesimis, tapi realitas yang harus dihadapi,” kata Arsjad di hadapan pelaku usaha, akademisi, dan mahasiswa.
Menurutnya, pelemahan daya beli tidak hanya terjadi di kalangan bawah, tapi juga kelompok kelas menengah yang kini mulai menahan konsumsi. “Biasanya kelas menengah menopang konsumsi nasional. Sekarang mereka pun menahan diri. Ini lampu kuning bagi kita semua,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengarah pada deflasi dan stagnasi ekonomi. Oleh karena itu, ia mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan inklusif berbasis industri, inovasi, dan transisi energi.
“Kita perlu menciptakan pertumbuhan yang berdampak. Dunia usaha harus ikut ambil bagian dalam memperluas akses bagi UMKM dan angkatan kerja muda,” pungkasnya.(red)