Jakarta,Mediagempita.com — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menghadiri Forum Pimpinan Perusahaan Belanda–Indonesia (The Netherlands–Indonesia CEO Roundtable) dalam rangka kunjungan misi ekonomi Belanda ke Indonesia.
Dalam kesempatan itu, AHY menyampaikan pentingnya percepatan pembangunan Giant Sea Wall di kawasan pesisir utara Jawa yang saat ini mengalami ancaman serius akibat penurunan muka tanah dan rob.
“Proyek Giant Sea Wall bagi Presiden kami bukan lagi pilihan, melainkan sudah menjadi keharusan,” ujar AHY di hadapan para pimpinan perusahaan Belanda.
Upaya Pemerintah Perkuat Investasi
Pemerintah Indonesia, menurut AHY, membuka peluang kerja sama yang luas dengan sektor swasta, termasuk dari Belanda, untuk bersama-sama mengembangkan proyek infrastruktur strategis.
Untuk mendukung hal tersebut, Kemenko IPK akan membentuk Project Facilitation Office, guna memberikan pendampingan dan kemudahan bagi investor dalam proses teknis dan administratif di lapangan.
Selain Giant Sea Wall, AHY juga mengundang investor Belanda untuk terlibat dalam proyek pembangunan kota cerdas (smart cities), Transit-Oriented Development (TOD), perumahan berkelanjutan, dan kereta cepat Jakarta–Surabaya.
Proyek Tanggul Laut Jadi Prioritas Nasional
Pembangunan tanggul laut raksasa di utara Jawa menjadi prioritas nasional karena tingginya tingkat penurunan muka tanah, yang mencapai 10 hingga 15 sentimeter per tahun di sejumlah titik.
Pemerintah Indonesia juga mendorong penerapan pendekatan hybrid dalam mitigasi risiko pesisir, yaitu dengan memadukan solusi teknis (engineering) dan pendekatan berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove.
Penandatanganan MoU dan Langkah Lanjut
Sejumlah nota kesepahaman (MoU) turut ditandatangani dalam forum tersebut sebagai bentuk komitmen kerja sama antara Indonesia dan Belanda dalam bidang infrastruktur dan pembangunan wilayah.
Forum ini menjadi tindak lanjut dari Konferensi Infrastruktur Internasional (ICI) 2025 yang sebelumnya digelar pada 11–12 Juni di Jakarta.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Dalam arah kebijakannya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% melalui peningkatan produktivitas, investasi, serta penguatan ketahanan energi, pangan, dan air.
AHY menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif merupakan kunci mencapai visi pembangunan nasional yang merata.(red)