Mediagempita.com– Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Israel berhasil menggagalkan serangan rudal dari Iran menggunakan sistem pertahanan canggih bernama David’s Sling, yang dijuluki masyarakat lokal sebagai “Ketapel Nabi Daud”.
Dalam laporan yang dirilis Jumat (20/6/2025), sistem ini terbukti mampu mencegat rudal-rudal jarak menengah yang diluncurkan Iran, sebelum mencapai wilayah permukiman atau fasilitas vital di Israel.
David’s Sling, dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Rafael (Israel) dan Raytheon (AS), adalah bagian dari sistem pertahanan udara berlapis milik Israel yang juga mencakup Iron Dome dan Arrow. Sistem ini dirancang khusus untuk menghadang rudal balistik, roket jarak jauh, hingga drone tempur dengan jangkauan 40 hingga 300 kilometer.
Keunggulan utama David’s Sling terletak pada interceptor bernama “Stunner”, yang memiliki kecepatan mencapai Mach 7,5 (sekitar 9.000 km/jam) dan dirancang untuk menghantam target secara langsung tanpa ledakan (hit-to-kill). Teknologi ini menjadikannya sangat presisi dan minim risiko kerusakan tambahan di area sasaran.
Menurut pihak militer Israel, sistem ini telah diaktifkan secara strategis sejak gelombang serangan udara dari Iran meningkat pada pertengahan Juni 2025. Dalam skenario perang rudal modern, David’s Sling terbukti menjadi “tembok pertahanan tengah” yang mampu menjembatani celah antara Iron Dome (jarak pendek) dan Arrow (jarak jauh).
Penggunaan sistem ini dalam konflik terbaru menunjukkan eskalasi militer yang semakin canggih antara kedua negara. Analis pertahanan internasional memperkirakan, keandalan David’s Sling akan semakin memperkuat posisi Israel dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman lintas batas.(red)
