Internasional
Beranda / Internasional / Harga Minyak Dunia Melambung Usai Serangan AS ke Iran, Brent Tembus Level Tertinggi 5 Bulan

Harga Minyak Dunia Melambung Usai Serangan AS ke Iran, Brent Tembus Level Tertinggi 5 Bulan

Karyawan Pertamina tengah mengawasi tangki penyimpanan di fasilitas Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur. Fasilitas ini merupakan bagian penting dari operasional pengolahan minyak nasional. (Foto: Istimewa/Pertamina)

Jakarta, Mediagempita.com – Harga minyak mentah global melonjak tajam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan ke fasilitas nuklir Iran. Ketegangan geopolitik yang memanas mendorong pasar bereaksi cepat, dengan harga minyak jenis Brent dan West Texas Intermediate (WTI) langsung meroket.

Mengutip data perdagangan Senin (23/6/2025), harga minyak Brent naik sebesar US$ 1,92 atau 2,49 persen ke posisi US$ 78,93 per barel, bahkan sempat menyentuh level tertinggi lima bulan di US$ 81,40. Sementara minyak WTI turut naik US$ 1,89 atau 2,56 persen menjadi US$ 75,73 per barel, setelah sebelumnya diperdagangkan hingga US$ 78,40.

Kenaikan ini memperpanjang tren penguatan harga minyak yang sudah terjadi sejak awal ketegangan Israel-Iran. Sejak 13 Juni lalu, Brent tercatat naik lebih dari 13 persen, sedangkan WTI menguat sekitar 10 persen.

Pasar Cemas Potensi Gangguan Pasokan

Analis menilai lonjakan harga ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan global. Iran merupakan salah satu produsen utama minyak dunia yang tergabung dalam OPEC. Aksi militer AS ke wilayah strategis Iran memicu ketakutan akan potensi terganggunya jalur distribusi minyak, terutama Selat Hormuz, yang menjadi pintu keluar masuk sekitar 20 persen pasokan minyak dunia.

Indonesia Wajib Tampil Seragam di Panggung Dunia, Ini Aturan Baru Kemendag

Goldman Sachs bahkan memperkirakan harga minyak Brent bisa melambung hingga US$ 110 per barel jika Selat Hormuz sampai ditutup total akibat eskalasi konflik. “Serangan ini telah menambah premi risiko geopolitik di pasar energi,” tulis lembaga keuangan tersebut dalam riset terbarunya.

Dampak ke Indonesia: Potensi Tekanan ke APBN dan Inflasi

Melonjaknya harga minyak global bisa berdampak langsung pada kondisi ekonomi domestik, terutama terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia. Dalam asumsi makro APBN 2025, harga minyak mentah ditetapkan di kisaran US$ 82 per barel. Jika harga terus menanjak di atas level tersebut, risiko kenaikan beban subsidi energi dan inflasi bisa tak terhindarkan.

Selain itu, lonjakan harga minyak juga dapat memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah, mengingat Indonesia masih mengimpor sebagian kebutuhan BBM nasional.(red)

Kapolri Sowan ke Meri Hoegeng, Megawati dan Puan Hadir di Ultah Ke-100 Istri Jenderal Legendaris
×
×