Jakarta,Mediagempita.com — Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam aliansi URC Bergerak menggelar aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).
Dalam aksinya, para pengemudi menyuarakan penolakan terhadap rencana pemberlakuan potongan komisi sebesar 10 persen dan wacana pengubahan status mereka menjadi pekerja formal atau buruh.
“Kami menolak jadi buruh. Kami ingin tetap sebagai mitra, karena itu memberi kami fleksibilitas waktu kerja,” kata salah satu perwakilan massa saat orasi.
Ada tiga poin tuntutan yang disampaikan dalam aksi ini:
1. Menolak potongan komisi 10 persen oleh aplikator.
2. Menolak status sebagai buruh dan tetap menjadi mitra independen.
3. Mendesak Presiden menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) khusus untuk ojek online.
Aksi berlangsung sejak pukul 13.30 WIB dengan jumlah peserta sekitar 200 hingga 500 orang. Massa bergerak secara tertib dan sempat mengajukan audiensi ke pihak Istana Negara, namun kemudian dialihkan ke Kementerian Perhubungan.
Di Kementerian Perhubungan, tiga orang perwakilan pengunjuk rasa diterima untuk menyampaikan aspirasi. Pihak Kemenhub disebut akan menindaklanjuti masukan para pengemudi melalui forum diskusi lanjutan bersama aplikator dan pihak terkait.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyampaikan Driverbahwa pengamanan dilakukan secara humanis oleh sekitar 1.400 personel gabungan.
“Aksi berjalan tertib dan kondusif. Kami tetap siaga untuk memastikan tidak ada gangguan ketertiban umum,” ujarnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak aplikator terkait tuntutan para pengemudi ojol.(red)