News
Beranda / News / Naiknya Air Laut Semakin Memburuk dan Lebih Cepat

Naiknya Air Laut Semakin Memburuk dan Lebih Cepat

Gempita.co – Dalam laporan iklim tahunannya, Badan Urusan Meteorologi Dunia (WMO) mengingatkan cuaca yang menghangat di Bumi dan naiknya air laut telah semakin memburuk, dan terjadi lebih cepat dari sebelumnya.

Hal ini disampaikan dalam catatan suram badan itu menjelang KTT Iklim di Mesir mulai hari Minggu ini (6/11).

Kenaikan permukaan laut dalam dekade terakhir ini dua kali lipat dari tahun 1990an, dan sejak Januari 2020 telah melonjak pada tingkat yang lebih tinggi lagi.

Sejak dekade ini dimulai, permukaan laut naik lima milimeter per tahun, dibandingkan dengan 2,1 milimeter pada tahun 1990an.

“Sayangnya kita telah kalah dalam permainan gletser yang mencair ini, yang berarti kenaikan permukaan laut akan terus berlanjut selama ratusan atau bahkan ribuan tahun mendatang,” ujar Kepala WMO Petteri Taalas.

Polres Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Bakti Religi Bersih-Bersih Tempat Ibadah Sambut HUT Bhayangkara ke-79

Ditambahkannya, “dalam beberapa studi terbaru NASA tampak ada risiko kenaikan permukaan laut beberapa meter pada tahun 2300. Ini adalah salah satu berita buruk yang harus saya sampaikan.”

Satu-satunya alasan mengapa dunia tidak memecahkan rekor suhu tahunan dalam beberapa tahun terakhir ini adalah fenomena cuaca La Nina tiga tahun yang langka, tambahnya.

Data tentang permukaan laut dan suhu rata-rata tidak ada apa-apanya dibanding dengan bagaimana perubahan iklim telah menyelimuti sebagian warga dunia dalam cuaca ekstrem.

Laporan itu menyoroti banjir luar biasa saat musim panas di Pakistan yang menewaskan lebih dari 1.700 orang dan memaksa 7,9 juta lainnya mengungsi.

Juga kekeringan selama empat tahun yang melumpuhkan negara-negara di Afrika Timur dan membuat lebih dari 18 juta orang kelaparan.

Rayakan HUT Jakarta ke-498: Wonders of Jakarta di Ancol

Keringnya Sungai Yangtze ke tingkat terendah pada bulan Agustus, dan rekor gelombang panas yang membakar wilayah di Eropa dan China adalah catatan buruk lainnya.

Tingkat karbondioksida, metani, dinitrogen oksida yang memerangkap panas semuanya telah mencapai rekor tertinggi, di mana metana meningkat pada kecepatan yang memecahkan rekor, tambah laporan tahunan itu.

Hal ini berarti lebih dari sekadar pemanasan suhu di darat.

Es, baik lapisan es di Greenland, dan gletser dunia, menyusut drastis. Selama 26 tahun berturut-turut, Greenland kehilangan es ketika semua jenis es diperhitungkan. Volume salju gletser di Swiss turun lebih dari sepertiga dari tahun 2001-2022.

Sumber: VoA

Aksi Daerah P4GN Digelar di Pulau Lancang: Kolaborasi Lintas Instansi Perangi Narkoba

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
×