Jakarta, Mediagempita.com — Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menjamin para atlet tenis meja Indonesia tetap bisa tampil di berbagai ajang internasional tanpa diskriminasi, meski terjadi polemik di tubuh organisasi tenis meja nasional.
Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, menegaskan pihaknya telah membentuk Komite Transisi sesuai mandat dari Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF). Komite ini bertugas mengawal proses peralihan kepengurusan dari PP PTMSI ke Indonesia Pingpong League (IPL) yang baru saja diakui sebagai anggota resmi ITTF.
“Para atlet, pelatih, ofisial, maupun wasit tetap dapat mengikuti turnamen internasional, baik single event maupun multievent. Tidak akan ada yang dirugikan selama semua persyaratan dari federasi internasional dipenuhi,” ujar Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.
Sebelumnya, dalam Sidang Umum ITTF di Doha, Qatar pada 27 Mei 2025 lalu, mayoritas anggota ITTF sepakat mencabut keanggotaan PP PTMSI dan mengakui IPL sebagai organisasi tenis meja Indonesia yang sah. Keputusan tersebut juga mendapat dukungan penuh dari Federasi Tenis Meja Asia (ATTU).
Komite Transisi yang dibentuk KOI diketuai Anindya Bakrie dengan Ita Yuliati sebagai wakil. Turut bergabung perwakilan KOI seperti Harry Warganegara, Sekjen Wijaya Noeradi, serta Ferry J Kono dari Inaspro.
KOI memastikan proses pembinaan dan keikutsertaan atlet tidak akan terhambat. Semua pihak diharapkan mendukung jalannya transisi ini demi kemajuan olahraga tenis meja Tanah Air di kancah dunia.(red)
—
