Teheran, Mediagempita.com – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan telah menunjuk tiga ulama senior sebagai kandidat pengganti jika dirinya gugur dalam konflik bersenjata dengan Israel. Langkah ini diambil sebagai bagian dari skenario darurat menyusul meningkatnya serangan terhadap elite militer dan ilmuwan nuklir Iran.
Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh media internasional dan menunjukkan bahwa Khamenei menghadapi situasi keamanan yang sangat genting. Ia dikabarkan telah berlindung di sebuah bunker rahasia bersama staf terdekatnya, serta memutuskan seluruh jalur komunikasi elektronik guna menghindari pelacakan.
Ketiga kandidat pengganti tersebut merupakan ulama berpengaruh yang dipercaya oleh Khamenei. Namun, identitas mereka tidak diumumkan secara publik. Menariknya, nama putra Khamenei, Mojtaba Khamenei, yang selama ini disebut-sebut sebagai calon kuat penerus, tidak termasuk dalam daftar.
Khamenei juga telah memberikan instruksi khusus kepada Majelis Ahli (Assembly of Experts), lembaga yang memiliki kewenangan menentukan Pemimpin Tertinggi berikutnya, agar menggunakan daftar kandidat tersebut jika ia wafat secara mendadak dalam situasi perang.
Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Sejumlah jenderal senior Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), seperti Gholam Ali Rashid, Hossein Salami, dan Ali Shadmani, dilaporkan tewas akibat serangan udara presisi yang diduga dilancarkan oleh Israel. Kondisi ini mendorong Iran mengambil langkah cepat demi menjamin kelangsungan stabilitas negara dan kepemimpinan politik.
Penunjukan langsung kandidat pengganti oleh Khamenei merupakan langkah yang tidak lazim dalam sejarah Iran, di mana biasanya proses suksesi dilakukan secara tertutup oleh Majelis Ahli pasca wafatnya seorang pemimpin. Langkah ini dinilai sebagai upaya menjaga kesinambungan kekuasaan di tengah ancaman terhadap kepemimpinan nasional.(red)