Megapolitan
Beranda / Megapolitan / Parkir Naik & Jalan Berbayar Diluncurkan, Jakarta Ubah Strategi Mobilitas

Parkir Naik & Jalan Berbayar Diluncurkan, Jakarta Ubah Strategi Mobilitas

Jakarta, MediaGempita.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyiapkan kebijakan baru berupa kenaikan tarif parkir kendaraan pribadi serta penerapan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP). Kebijakan ini dirancang untuk membebani pengguna kendaraan pribadi yang tergolong mampu, sekaligus menjadi sumber dana untuk mensubsidi penuh transportasi umum.

“Kami akan menaikkan tarif parkir secara bertahap. Mohon maaf bagi yang mampu, ini bagian dari strategi pengendalian kendaraan pribadi,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam keterangannya, Selasa (11/6/2025).

Selain tarif parkir, sistem ERP akan diterapkan di sejumlah ruas jalan utama di Jakarta. Pengguna kendaraan akan dikenakan biaya saat melintasi ruas-ruas tertentu yang padat, terutama pada jam-jam sibuk.

Untuk Subsidi Transportasi Publik

Dana yang dikumpulkan dari parkir dan ERP akan dialokasikan untuk membiayai subsidi penuh terhadap moda transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, dan LRT. Kebijakan ini akan memberi manfaat langsung bagi 15 kelompok masyarakat prioritas.

Pramono Anung Resmi Buka Jakarta Fair 2025, Targetkan Transaksi Rp7,5 Triliun

Berikut daftar 15 golongan yang akan mendapatkan subsidi penuh:

1. ASN dan pensiunan DKI Jakarta

2. Tenaga kontrak DKI

3. Penerima KJP

4. Pekerja bergaji setara UMP

Dinas KPKP: Program Kesehatan Hewan DKI Bukan BPJS, Tapi Subsidi Murni

5. Penghuni Rusunawa

6. Tim PKK

7. Warga Kepulauan Seribu

8. Penerima bantuan pangan (Raskin)

9. TNI dan Polri

29 RT di Petogogan Jakarta Selatan Terendam Banjir, BPBD Lakukan Penanganan Cepat

10. Veteran

11. Penyandang disabilitas

12. Lansia berusia di atas 60 tahun

13. Pengurus rumah ibadah

14. Guru dan staf PAUD

15. Jumantik (juru pemantau jentik)

 

Tak hanya warga Jakarta, subsidi ini juga akan menjangkau masyarakat di wilayah sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan bahkan Cianjur.

Belum Ada Tarif Resmi

Pemprov DKI belum mengumumkan rincian tarif parkir baru maupun besaran tarif ERP. Saat ini, perumusan teknis sedang dilakukan sambil menunggu proses sosialisasi kepada masyarakat.

Kebijakan ini merupakan bagian dari rencana besar Pemprov DKI untuk mendorong masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, serta mengurangi kemacetan yang selama ini membebani Jakarta.

Transportasi Publik yang Lebih Adil

Dengan pendekatan berbasis subsidi silang—yang mampu membayar, yang rentan mendapat bantuan—Pemprov DKI berharap sistem transportasi publik Jakarta menjadi lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.(red)

×
×