Tel Aviv, Mediagempita.com – Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat seiring pernyataan tegas dari Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, yang menyebut negaranya sedang bersiap menghadapi “perang yang panjang dan kompleks.” Zamir bahkan menggambarkan konflik ini sebagai “operasi militer paling rumit” yang pernah dihadapi Israel.
“Ini bukan perang satu atau dua minggu. Ini adalah salah satu operasi paling kompleks dalam sejarah negara ini,” tegas Zamir dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (21/6/2025).
Konflik berskala besar ini dimulai sejak 13 Juni 2025, ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap beberapa fasilitas militer dan nuklir Iran, termasuk di Isfahan. Serangan tersebut memicu respons balasan dari Teheran berupa lebih dari 450 rudal dan 1.000 drone ke wilayah Israel. Namun, sistem pertahanan udara Negeri Zionis berhasil mencegat sebagian besar serangan tersebut.
Zamir menyatakan bahwa hingga saat ini, Iran masih meluncurkan rudal balistik ke wilayah Israel hampir setiap hari. Meski begitu, pihaknya menegaskan akan terus menyerang hingga “kapasitas militer dan nuklir Iran benar-benar dilumpuhkan.”
Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB baru-baru ini, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan bahwa operasi militer akan terus berlangsung dan tidak akan dihentikan dalam waktu dekat. “Kami tidak akan berhenti sampai tujuan kami tercapai,” ujarnya.
Pernyataan tersebut sekaligus membantah anggapan sebelumnya bahwa serangan Israel ke Iran hanya bersifat singkat. Sebaliknya, situasi kini menunjukkan konflik jangka panjang yang bisa memperbesar ketegangan kawasan, apalagi jika Amerika Serikat memutuskan untuk terlibat lebih jauh dalam konflik ini.
Di sisi lain, Iran dikabarkan membuka ruang dialog, namun mensyaratkan agar serangan dari Israel dihentikan terlebih dahulu. Beberapa pihak internasional, termasuk negara-negara Eropa, juga tengah mendorong upaya diplomasi guna mencegah perang terbuka yang meluas di Timur Tengah.
Zamir mengimbau seluruh warga Israel untuk tetap bersatu dan waspada menghadapi hari-hari ke depan yang disebutnya masih penuh tantangan. “Hari-hari sulit masih menanti kita, tapi kita harus bersatu hingga misi ini selesai,” ujarnya.
Konflik antara Israel dan Iran tidak hanya mengancam stabilitas kawasan, tetapi juga memicu kekhawatiran internasional terhadap potensi terjadinya eskalasi global.(red)