Mediagempita.com – Ketegangan di kawasan Timur Tengah semakin meningkat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan kemungkinan pengerahan militer AS untuk membantu Israel dalam menghadapi Iran.
Dalam pernyataannya yang dilansir sejumlah media internasional, Trump menyatakan bahwa Iran harus menyerah secara “tanpa syarat” jika tidak ingin menghadapi aksi militer langsung dari Amerika Serikat. Ia bahkan menyebut Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebagai “sasaran mudah”, namun mengklaim belum akan melakukan serangan langsung—“untuk saat ini”.
Pernyataan Trump tersebut muncul di tengah memanasnya situasi antara Israel dan Iran, menyusul dugaan pengembangan senjata nuklir oleh Teheran. Amerika Serikat dilaporkan telah mengirim sejumlah pesawat tempur dan kapal perang ke kawasan Timur Tengah, termasuk jet tempur F-22 dan kapal induk USS Carl Vinson, sebagai bentuk kesiapsiagaan.
Menurut laporan, Trump bahkan mempertimbangkan penggunaan bom penghancur bunker (bunker-buster) jenis GBU-57 MOP untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang berada di lokasi bawah tanah seperti Fordow.
Pihak Iran merespons keras pernyataan Trump. Ayatollah Khamenei menolak tuntutan “penyerahan tanpa syarat” dan memperingatkan bahwa setiap bentuk intervensi militer dari Amerika Serikat akan memicu perang besar di kawasan.
Pengamat hubungan internasional menilai langkah Trump dapat memperburuk ketegangan geopolitik dan memicu eskalasi konflik yang lebih luas. Mereka juga mengingatkan bahwa kebijakan luar negeri Trump kini membawa konsekuensi nyata, mengingat posisinya sebagai Presiden AS saat ini.
Hingga kini, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak Gedung Putih terkait kemungkinan aksi militer langsung terhadap Iran.(red)
