Ragam
Beranda / Ragam / Harga Daging Babi Melambung Tinggi, Warga Thailand Beralih Makan Daging Buaya

Harga Daging Babi Melambung Tinggi, Warga Thailand Beralih Makan Daging Buaya

Ilustrasi: Ist)

Gempita.co – Harga daging babi di Thailand melambung tinggi beberapa bulan ini. Permintaan yang melebihi pasokan membuat harga daging babi per kilogram naik menjadi 200 baht Thailand atau sekitar Rp 87.000.

Berbagai kalangan menduga meroketnya harga ini disebabkan isu flu babi Afrika. Namun, pemerintah Thailand menyebut ada faktor lain selain virus.

Otoritas Thailand sendiri mengonfirmasi adanya virus itu pada 11 Januari 2022.

Naiknya harga daging babi tentu kabar buruk bagi warga. Terlebih jelang perayaan Imlek yang jatuh pada 1 Februari 2022 mendatang.

Warga Thailand pun berbondong-bondong mencari alternatif lain. Usai harga daging babi meroket, warga beralih memakan buaya.

Iran Gempur Pangkalan AS, WNI di Bahrain Diminta Berlindung di Rumah

Harga per kilogram buaya di Thailand kini kurang dari setengah harga daging babi. Daging buaya dihargai 70 baht atau sekitar 30.500 rupiah per kilogram.

Peternak buaya di Thailand pun kebanjiran pesananan belakangan ini, salah satunya adalah Wichai Rungtaweechai.

“Permintaan datang dari berbagai penjuru negeri. Restoran dan pedagang ingin stok besar daging dikirimkan ke mereka, sedangkan konsumen yang ingin mencicip daging buaya memesannya untuk dimasak sendiri,” kata Wichai dilansir dari South China Morning Post.

Saat ini, menurutnya diperkirakan ada 20.000 ekor buaya dibantai per bulan untuk dikonsumsi di Thailand.

Di lain sisi, peternak pun mengaku mulai kewalahan mengatasi pesanan.

Pramono Anung Terkejut Temukan Hutan Kota Luas di Jakarta Barat

“Saya tidak tahu bagaimana mesti memenuhi permintaan itu,” kata Wichai.

Ia menyebut populasi babi di Thailand sendiri diperkirakan menurun hingga lima juta ekor pada tahun ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
×