Teheran, Mediagempita.com – Ketegangan diplomatik kembali memuncak di Timur Tengah. Ratusan warga Iran menyerbu kompleks Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Teheran, Senin (23/6/2025), dan menyandera 52 staf diplomatik AS. Sejumlah sandera dilaporkan mengalami tindakan kekerasan dan penyiksaan.
Aksi massa ini berlangsung dramatis. Dengan meneriakkan slogan anti-Amerika dan membakar bendera AS, para demonstran berhasil menembus pagar pengamanan dan memasuki kawasan diplomatik seluas 27 hektar.
Insiden ini mengingatkan pada tragedi penyanderaan tahun 1979 silam, ketika 52 diplomat AS juga disandera selama 444 hari di tempat yang sama.
Situasi Memanas
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Gedung Putih maupun pemerintah Iran. Namun, sejumlah analis menyebut insiden ini berpotensi memicu krisis diplomatik serius antara kedua negara.
“Ini bukan sekadar unjuk rasa. Ini simbol kemarahan rakyat terhadap dominasi Amerika,” ujar salah satu peserta aksi kepada media lokal.
Dunia Internasional Waspada
Respons dari dunia internasional mulai bermunculan. Sejumlah negara dan organisasi internasional mendesak agar Iran segera menjamin keselamatan para diplomat dan menghentikan tindakan represif terhadap staf asing.
Situasi di sekitar kompleks kedutaan masih mencekam, dengan pasukan keamanan Iran dikerahkan untuk mengendalikan massa.(red)
Sumber:CNBC
