Semarang, Mediagempita.com — Provinsi Jawa Tengah mencatat masih ada sekitar 950 ribu orang yang menganggur per Februari 2025. Jumlah ini setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,33 persen dari total angkatan kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Mohamad Wahid, menjelaskan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi salah satu solusi untuk menekan angka pengangguran. Menurutnya, peluang kerja ke luar negeri cukup terbuka lebar asalkan melalui jalur resmi.
“Kami rutin melakukan edukasi hingga ke desa-desa, bekerja sama dengan BP3MI, agar masyarakat tidak terjebak calo. Semua harus melalui jalur legal, sesuai UU Nomor 18 Tahun 2017,” ujar Wahid.
Pemprov Jateng juga gencar mempersiapkan calon PMI dengan pelatihan bahasa, keterampilan, hingga mental, supaya mampu bersaing dan terhindar dari risiko penipuan gaji maupun penempatan ilegal.
Selain mendorong penempatan PMI, pemerintah daerah juga fokus meningkatkan serapan tenaga kerja di kawasan industri seperti Batang, Kendal, dan sekitarnya. Tercatat daerah seperti Brebes, Cilacap, dan Tegal masih menjadi wilayah dengan pengangguran tertinggi di Jateng.
“Kami terus berupaya membuka peluang kerja di dalam negeri dan luar negeri. Masyarakat diharap lebih waspada jika ada tawaran gaji tinggi tanpa bukti jelas,” tegas Wahid.
(red)