Jakarta, Gempita.co – Kabar baik bagi masyarakat. Harga cabai di sejumlah daerah di Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam sepekan terakhir. Penurunan ini dinilai memberi angin segar bagi konsumen rumah tangga dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sektor kuliner.
Berdasarkan data resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga cabai rawit merah per 8 Juni 2025 tercatat berada di angka Rp46.037/kg, turun dari pekan sebelumnya yang menyentuh Rp52.637/kg.
Penurunan serupa juga terjadi pada cabai merah keriting dari Rp46.757/kg menjadi Rp43.180/kg. Cabai merah besar dari Rp47.338/kg menjadi Rp44.156/kg.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya pasokan cabai dari sentra produksi akibat musim panen raya yang bertepatan dengan awal bulan Juni. Pemerintah juga turut mengoptimalkan distribusi antar daerah guna menjaga stabilitas harga.
“Penurunan harga cabai ini menunjukkan bahwa sistem distribusi kita mulai efektif, dan panen yang berlangsung di berbagai sentra telah memberi dampak nyata bagi pasar,” ujar Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas dalam keterangan tertulis.
Konsumen Diuntungkan, UMKM Tersenyum
Turunnya harga cabai memberikan efek domino di pasar. Para pedagang warung makan, tukang sayur, hingga ibu rumah tangga mengaku terbantu.
Dewi, pemilik warung nasi di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, menyebut biaya belanja harian berkurang cukup signifikan.
“Biasanya satu kilo cabai bisa sampai lima puluh ribu lebih. Sekarang turun lumayan, jadi bisa nafas. Semoga stabil terus,” ungkapnya kepada Gempita.co, Minggu (8/6).
Pengaruh pada Inflasi
Penurunan harga cabai berkontribusi langsung terhadap pengendalian inflasi pangan. Bahkan, Bapanas mencatat komoditas cabai menyumbang deflasi 0,37 persen pada Mei 2025. Hal ini menjadi indikator bahwa tekanan harga pangan mulai terkendali menjelang Idul Adha.
Pemerintah melalui Bapanas, Kementerian Pertanian, dan Dinas Pangan di berbagai daerah akan terus memantau distribusi dan stok agar harga tetap stabil. Intervensi akan dilakukan jika harga kembali melonjak akibat cuaca buruk atau gangguan logistik.
Redaksi Gempita.co akan terus memantau pergerakan harga pangan utama dan memberikan informasi terkini bagi masyarakat.(red)