MediaGempita.com – Pemerintah Jerman tengah mempertimbangkan wacana penghapusan salah satu hari libur nasional sebagai upaya meningkatkan kinerja ekonomi yang tengah menghadapi tantangan berat.
Gagasan ini pertama kali diusulkan oleh Clemens Fuest, Kepala Institut Ifo yang berbasis di Munich. Ia menyebut bahwa dengan mengurangi satu hari libur, Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman berpotensi meningkat hingga 8 miliar euro atau setara dengan sekitar 140 triliun rupiah.
“Langkah ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa Jerman siap bekerja lebih keras untuk menghadapi tekanan fiskal dan tantangan demografis,” ujar Fuest.
Institusi riset ekonomi lainnya, Institut der deutschen Wirtschaft (IW), turut mendukung wacana tersebut. Menurut mereka, penghapusan satu hari libur nasional bisa memberikan dampak positif terhadap produktivitas, terutama di sektor swasta.
Sejak beberapa tahun terakhir, Jerman menghadapi penurunan jumlah jam kerja rata-rata per pekerja. Data tahun 2023 mencatat bahwa rata-rata jam kerja per kapita di Jerman hanya sekitar 1.343 jam per tahun—lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Austria dan Swiss. Hal ini diperparah oleh meningkatnya jumlah pekerja paruh waktu serta gelombang pensiun dini dari kelompok usia baby boomer.
Meningkatnya kebutuhan pendanaan untuk proyek infrastruktur dan pertahanan membuat pemerintah dipaksa mencari solusi non-konvensional untuk menambah output ekonomi nasional. Salah satunya adalah melalui pengurangan hari libur yang dinilai lebih cepat diterapkan ketimbang reformasi struktural besar.
Namun, wacana ini menuai pro dan kontra. Serikat pekerja menilai hari libur merupakan hak pekerja yang penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan kesehatan mental. Mereka khawatir, penghapusan hari libur justru akan meningkatkan stres dan menurunkan produktivitas dalam jangka panjang.
Meski belum ada keputusan final, wacana ini membuka perdebatan baru tentang bagaimana negara maju seperti Jerman menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial di tengah perubahan global yang cepat.(red)